Sunday, August 18, 2013

Jenis Ayam Hutan Di Seluruh Dunia

Ayam hutan adalah nama umum bagi jenis-jenis ayam liar yang hidup di hutan. Dalam bahasa Jawa disebut dengan nama ayam alas, dalam bahasa Madura ajem alas, dan dalam bahasa Inggris junglefowl; semuanya merujuk pada tempat hidupnya dan sifatnya yang liar.
Ayam-ayam ini dari segi bentuk tubuh dan perilaku sangat serupa dengan ayam-ayam peliharaan, karena memang merupakan leluhur dari ayam peliharaan. Jantan dengan betina berbeda bentuk tubuh, warna dan ukurannya (dimorfisme seksual, sexual dimorphism). Ayam hutan jantan memiliki bulu yang berwarna-warni dan indah, berbeda dengan ayam betinanya yang cenderung berwarna monoton dan kusam.

Ragam jenis dan Penyebaran


Seluruhnya, ada empat spesies ayam hutan yang menyebar mulai dari India, Sri Lanka sampai ke Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara. Keempat spesies itu adalah:

1. Ayam Hutan Merah , Gallus gallus


Ayam-hutan merah atau dalam nama ilmiahnya Gallus gallus adalah sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78cm, dari suku Phasianidae. Ayam betina berukuran lebih kecil, dengan panjang sekitar 46cm. Ayam-hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel yang panjang meruncing berwarna kuning coklat keemasan dengan kulit muka merah, iris coklat, bulu punggung hijau gelap dan sisi bawah tubuh berwarna hitam mengilap. Dikepalanya terdapat jengger bergerigi dan gelambir berwarna merah. Ekornya terdiri dari 14 sampai 16 bulu berwarna hitam hijau metalik, dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. Kaki berwarna kelabu dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua kekuningan dengan garis-garis dan bintik gelap. Ayam-hutan merah tersebar luas di hutan tropis dan dataran rendah di benua Asia, dari Himalaya, Republik Rakyat Cina selatan, Asia Tenggara, hingga ke Sumatra dan Jawa. Ada lima subspesies yang dikenali. Di Indonesia, subspesies G. g. bankiva ditemukan di Jawa, Bali dan Sumatra.
Ayam-hutan merah hidup berkelompok, ayam jantan dengan beberapa ayam betina. Di pagi dan sore hari, mereka keluar mencari makanan di atas permukaan tanah. Pakan Ayam-hutan Merah terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, serangga serta berbagai jenis hewan kecil.
Ayam betina biasanya menetaskan antara lima sampai enam butir telur berwarna coklat muda pucat atau coklat kemerahan. Anak ayam dapat terbang setelah berumur satu minggu.
Ayam-hutan merah diyakini sebagai leluhur dari ayam peliharaan. Sejak kapan ayam-hutan ini didomestikasi tidak jelas, namun mereka sudah diternakkan sejak peradaban Lembah Indus sekitar 5.000 tahun yang lalu.
Sebagai salah satu unggas yang paling banyak ditemui dan diternakkan, ayam-hutan merah dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List.

2. Ayam Hutan Srilangka , Gallus Lafayetii

Ayam hutan Sri Lanka (Gallus lafayetii), juga dikenali sebagai Ayam hutan Ceylon, adalah anggota dalam keluarga kuang yang mana mendiami kawasan di Sri Lanka. Ia juga menjadi burung kebangsaan bagi negara ini. Ayam hutan Sri Lanka berkerabat dengan ayam hutan Merah (G. gallus), sejenis ayam hutan liar yang menjadi asas bagi ayam peliharaan pada hari ini. Nama spesifik bagi Ayam hutan Sri Lanka dinamakan bagi menghargai seorang aristokrat Perancis, Gilbert du Motier, marquis de La Fayette. Ayam ini biasanya mendiami habitat hutan, dan boleh dilihat di banyak tempat seperti Kitulgala, Yala dan Sinharaja.

3. Ayam Hutan Kelabu . Gallus Sonneratii

Ayam hutan kelabu atau Gallus sonneratii adalah salah satu dari empat spesies ayam hutan. Ayam ini berukuran sedang, dengan panjang sekitar 80cm, dari suku Phasianidae. Ayam betina berukuran lebih kecil, dengan panjang sekitar 38cm. Ayam hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel berwarna kelabu berbintik hitam-putih dengan kulit muka merah, bercak putih di telinga, paruh kuning kecoklatan, iris mata kuning, ekor hitam keunguan dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. Sisi bawah tubuh berwarna kelabu bergaris putih dan kakinya berwarna kuning kemerahan terang dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu seperti sisik berwarna putih kecoklatan di bagian sisi bawah tubuh. Ayam hutan kelabu tersebar dan endemik di hutan tropis bercuaca kering di India bagian tengah, barat dan selatan. Ayam betina biasanya menetaskan antara tiga sampai lima butir telur berwarna putih atau putih kemerahan yang dierami oleh induk betina selama kurang lebih tiga minggu.
Ayam hutan kelabu mempunyai kebiasaan serupa dengan Ayam hutan merah, yang juga dapat ditemui dan berhibridasi di India. Ayam ini hidup berkelompok dan bersarang di atas pohon. Di pagi dan sore hari, mereka keluar mencari makanan di atas permukaan tanah. Pakan ayam hutan kelabu terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, serangga serta berbagai jenis hewan kecil.
Nama ilmiah spesies ini memperingati seorang penjelajah berkebangsaan Perancis bernama Pierre Sonnerat.
Ayam-hutan Kelabu dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List.


4. Ayam Hutan Hijau , Gallus Varius

Ayam hutan hijau (bahasa Latin = Gallus varius) adalah nama sejenis burung yang termasuk kelompok unggas dari suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan sempidan. Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang sebagian ayam peliharaan yang ada di Nusantara. Ayam ini disebut dengan berbagai nama di berbagai tempat, seperti canghegar atau cangehgar (Sd.), ayam alas (Jw.), ajem allas atau tarattah (Md.).Memiliki nama ilmiah Gallus varius (Shaw, 1798), ayam ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Green Junglefowl, Javan Junglefowl, Forktail, atau Green Javanese Junglefowl, merujuk pada warna dan asal tempatnya.Burung yang berukuran besar, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada yang betina.
Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, melainkan membulat tepinya; merah, dengan warna kebiruan di tengahnya. Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel hijau berkilau dengan tepian (margin) kehitaman, nampak seperti sisik ikan. Penutup pinggul berupa bulu-bulu panjang meruncing kuning keemasan dengan tengah berwarna hitam. Sisi bawah tubuh hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan. Ayam betina lebih kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam.
Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.
Ayam yang menyukai daerah terbuka dan berpadang rumput, tepi hutan dan daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai. Ayam-hutan Hijau diketahui menyebar terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali. Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di Jawa Timur hingga 3.000 m dpl dan di Lombok hingga 2.400 m dpl.

Pagi dan sore ayam ini biasa mencari makanan di tempat-tempat terbuka dan berumput, sedangkan pada siang hari yang terik berlindung di bawah naungan tajuk hutan. Ayam-hutan Hijau memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing, kodok dan kadal kecil.

Ayam ini kerap terlihat dalam kelompok, 2 – 7 ekor atau lebih, mencari makanan di rerumputan di dekat kumpulan ungulata besar seperti kerbau, sapi atau banteng. Selain memburu serangga yang terusik oleh hewan-hewan besar itu, Ayam-hutan Hijau diketahui senang membongkar dan mengais-ngais kotoran herbivora tersebut untuk mencari biji-bijian yang belum tercerna, atau serangga yang memakan kotoran itu.
Pada malam hari, kelompok ayam hutan ini tidur tak berjauhan di rumpun bambu, perdu-perduan, atau daun-daun palem hutan pada ketinggian 1,5 – 4 m di atas tanah.
Ayam hutan hijau berbiak antara bulan Oktober-Nopember di Jawa Barat dan sekitar Maret-Juli di Jawa Timur. Sarang dibuat secara sederhana di atas tanah berlapis rumput, dalam lindungan semak atau rumput tinggi. Telur 3-4 butir berwarna keputih-putihan.

Tak seperti keturunannya ayam kampung, Ayam-hutan Hijau pandai terbang. Anak ayam hutan ini telah mampu terbang menghindari bahaya dalam beberapa minggu saja. Ayam yang dewasa mampu terbang seketika dan vertikal ke cabang pohon di dekatnya pada ketinggian 7 m atau lebih. Terbang mendatar, Ayam-hutan Hijau mampu terbang lurus hingga beberapa ratus meter; bahkan diyakini mampu terbang dari pulau ke pulau yang berdekatan melintasi laut.

Pagi dan petang hari, ayam jantan berkokok dengan suaranya yang khas, nyaring sengau. Mula-mula bersuara cek-kreh.. berturut-turut beberapa kali seperti suara bersin, diikuti dengan bunyi cek-ki kreh.. 10 – 15 kali, dengan jeda waktu beberapa sampai belasan detik, semakin lama semakin panjang jedanya. Kokok ini biasanya segera diikuti atau disambut oleh satu atau beberapa jantan yang tinggal berdekatan. Ayam betina berkotek mirip ayam kampung, dengan suara yang lebih kecil-nyaring, di pagi hari ketika akan keluar tempat tidurnya.

Ayam hutan hijau adalah kerabat dekat leluhur ayam peliharaan, ayam hutan merah (Gallus gallus). Ayam hutan merah yang menyebar luas mulai dari Himalaya, Tiongkok selatan, Asia Tenggara, hingga ke Sumatra dan Jawa. Pada pihak lain, ayam-hutan hijau tersebar di Jawa, Bali dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Ayam hutan dari Jawa Timur dikenal sebagai sumber tetua untuk menghasilkan ayam bekisar. Bekisar adalah persilangan antara ayam hutan hijau dengan ayam kampung. Bekisar dikembangkan orang untuk menghasilkan ayam hias yang indah bulunya, dan terutama untuk mendapatkan ayam dengan kokok yang khas. Karena suaranya, ayam bekisar dapat mencapai harga yang sangat mahal. Bekisar juga menjadi lambang fauna daerah Jawa Timur

Dua jenisnya terdapat di Indonesia, menyebar alami terutama di bagian barat kepulauan. Kedua jenis itu ialah ayam-hutan merah, yang menyukai bagian hutan yang relatif tertutup; dan ayam-hutan hijau, yang lebih menyenangi hutan-hutan terbuka dan wilayah berbukit-bukit.
Ayam hutan merah adalah moyang dari ayam peliharaan, sedangkan keturunan F1 dari persilangan antara ayam hutan merah dan ayam hutan hijau menghasilkan ayam bekisar.


Kebiasaan

Ayam hutan adalah pemakan segala, meskipun cenderung sebagai pemakan biji-bijian. Namun sebagaimana ayam umumnya, ayam hutan juga memakan pucuk-pucuk rumput, serangga dan berbagai hewan kecil yang ditemuinya.
Burung ini biasanya hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Tidur di atas ranting perdu atau semak, tidak terlalu jauh dari atas tanah. Pada musim bertelur, betina membuat sarang sederhana di atas tanah dan mengerami telurnya hingga menetas. Anak-anak ayam hutan diasuh oleh induk betinanya.
Tidak seperti ayam peliharaan, ayam hutan pandai terbang; tidak lama setelah meninggalkan sarang tempatnya menetas.

Domestikasi

Ayam hutan merupakan salah satu jenis unggas yang telah didomestikasi manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Ayam-hutan merah diketahui sebagai nenek-moyang langsung dari aneka jenis ayam peliharaan. Sedangkan persilangan ayam-hutan hijau dengan ayam peliharaan menghasilkan ayam bekisar, yang sangat terkenal di Jawa Timur karena suara kokoknya yang merdu dan bulunya yang indah.

Ayam hutan dalam Dongeng

Beberapa cerita rakyat tradisional menampilkan ayam hutan sebagai salah satu tokohnya. Dongeng rakyat seperti Ciung Wanara dari daerah Sunda, atau versi Jawanya yang berjudul Panji Laras alias Cinde Laras, menceritakan tokoh utama yang memiliki ayam jantan atau ayam hutan jantan yang pandai bertarung dan berkokok.
Dan kokoknya itu bukan kokok biasa, melainkan berisi cerita perihal nasib tuannya itu. Sebagai teladan, kokok ayam jantan Ciung Wanara berbunyi:
Blak ! Blak ! kukuruyuuuuk
Ayah raja bundapun ratu !
Lama kandungan satu tahun !
Paraji ibunda ratu !
Meski manis namun madu !”
Dengan malam mata ditutup !
Dengan malam kuping ditutup !
Kedua tangan dibelenggu !
Waktu lahir dalam kandaga hanyut !
Bersama sebutir telur ... !
(Dari Ciung Wanara, sebuah cerita pantun Sunda, oleh Ajip Rosidi. Jakarta: Gunung Agung, 1985)

sumber : wikipedia.org

Monday, August 12, 2013

Ayam Hias Paling Populer di Indonesia

Di Indonesia , ayam merupakan hewan yang wajib ada di rumah ( menurut saya  ) , karena sejak jaman dahulu bangsa Indonesia sudah mengenal ayam, itu dibuktikan dengan banyaknya cerita masyarakat atau legenda - legenda yang berhubungan dengan ayam. Di Indonesia selain ayam aduan ( Ayam kampung , bangkok , dll ) ada juga ayam - ayam hias yang digunakan sebagai peliharaan , bisa hanya untuk sekedar dilihat keindahan bulu-bulunya , atapun dari suara ( kokoknya ), maka kami coba merangkum ayam hias di Indonesia yang paling populer.

1. Ayam Kate ( Kate Lokal dan Kate Jepang )




2. Ayam Bekisar

 3. Ayam Pelung
  


4. Ayam Ketawa


5. Ayam Serama



5. Ayam Hutan ( Hijau dan Merah )

6. Ayam Poland



7. Ayam Batik  ( Kanada dan Italy )


 

8. Ayam Kalkun
 

10. Ayam Phoenix  





 11. Ayam Onagadori


Sumber : dari berbagai sumber

Thursday, September 20, 2012

Jenis Ayam Bangkok Berdasarkan Warna Kulit / Bulu

Salah satu bagian menarik dari penampilan ayam aduan adalah warna bulunya. Warna bulu ayam jago begitu beragam. Ada beberapa penghobi yang justru suka mengoleksi berbagai warna tapi ada juga yang fanatik pada warna-warna tertentu.

Berikut adalah beberapa nama ayam berdasarkan corak dan warna bulunya:

WIRING






Bulu ayam bangkok jantan yang paling populer dan berkelas adalah warna wiring. Corak warna ini adalah terdiri dari warna dasar hitam dengan bulu rawis leher dan rawis ekor berwarna kuning kemerahan. Jika warna rawis yang dominan adalah kuning keemasan, maka disebut sebagai WIRING KUNING. 
Jika warna rawis cenderung merah tua kecoklatan disebut WIRING GALIH.

WANGKAS

Berbeda dengan wiring yang memiliki warna dasar hitam, ayam wangkas memiliki warna dasar yang hampir sama dengan rawisnya yaitu kuning kemerahan. Jika warna bulu cenderung kuning keemasan disebut WANGKAS EMAS dan jika warna lebih gelap kemerahan disebut dengan WANGKAS GENI.

KLAWU

Warna klawu memiliki warna dasar abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap atau abu-abu kehitaman disebut dengan KLAWU KETHEK dan jika rawisnya berwarna kuning kemerahan disebut KLAWU GENI.



BLOROK


Warna blorok adalah kondisi ketika bulu ayam berwarna totol-totol dan merupakan kumpulan dari berbagai warna. Warnak blorok yang sederhana biasanya hanya terdiri dari warna dasar putih bertotol hitam dengan rawis berwarna merah. Namun warna blorok akan dianggap istimewa jika kombinasi warna dasarnya lengkap, yaitu putih, hitam, merah dan hijau dengan rawis putih kemerahan. Warna ini disebut dengan BLOROK MADU.

JRAGEM



Warna ini adalah warna hitam, berikut rawisnya. Jika kulit tubuh, paruh, mata serta sisiknya hitam semua, disebut warna CEMANI. Untuk ayam bangkok jarang yang memiliki warna ini. Warna ini biasanya terjadi bila ada garis keturunan yang bersilangan dengan ayam kampung jenis Cemani.

JALI


Warna jali adalah warna blirik yang merupakan campuran beberapa warna tapi dalam noktah atau garis-garis kecil. Ini berbeda dengan blorok yang cenderung berpola totol. Jarang ayam bangkok yang berwarna jali. Ada orang tertentu yang sangat memburu bangkok asli dengan warna ini karena kelangkaannya dan berkesan eksotis.

PUTIH



Ayam bangkok dianggap berbulu PUTIH SETA bila ayam bangkok berbulu putih semua baik warna dasar maupun waris. Beberapa ayam jenis ini ada juga yang memiliki rawis warna lain tetapi warna dasarnya adalah putih.

sumber : ayam-bangkok.blogspot.com


tambahan


WIDU/ WIDO


Ayam Bangkok wido , dipercaya memiliki karakter yang tenang dalam bertarung , atau selalu memakai teknik , sehingga terbilang efisien dalam serangan

Tuesday, September 18, 2012

Jenis - Jenis Ayam Petarung Di Asia Tenggara

Jenis-jenis ayam petarung





Gaichon (Thai Game)

Gaichon (Thai Game) yang sangat populer dengan banyak peternak gamefowl dalam dan di luar Thailand. Dua varietas telah distandarkan oleh Masyarakat Konservasi Thailand Gamefowl. Fitur Breed: kepala kecil, peacomb, badan kompak pendek, ekor panjang berkembang dengan baik, tinggi ditempatkan. Dilihat dalam berbagai warna. Berat 2,5 sampai 4 kg (5,5-8,8 Kg).

Petarung dari Burma


Petarung dari Burma sesuai dengan cockers Thailand  mirip dengan Gaichon Thailand tetapi umumnya menurunkan ditempatkan. Burung-burung Burma semakin populer juga dan mereka sudah ada di AS dan Eropa. Itu melawan burung di taji alam. Breed fitur: kepala kecil, peacomb, badan kompak pendek, ekor panjang dikembangkan dengan baik dan menengah ditempatkan. Tersedia dalam berbagai warna. Berat 2,5 sampai 4 kg (5,5-8,8 Kg).

Petarung dari Malaysia

Petarung dari Malaysia (jenis Malayoid) sangat mirip dengan Burma dan burung Thailand (lihat keterangan di Burma Game dan Thailand). Namun, beberapa jenis burung mencerminkan transisi antara tipe Thai-Burma ramping dan kuat membangun Kulang Asil. Breed fitur: kepala kecil, peacomb, badan kompak pendek, ekor dikembangkan dengan baik dan menengah ditempatkan. Dilihat dalam berbagai warna. Berat 2,5 sampai 4 kg (5,5-8,8 Kg). Jenis-Malayoid itu bertempur di taji alam. Tipe lain dari burung Malaysia adalah Bankiva-jenis gamefowl. Ini adalah burung, cepat tangkas yang cocok slashers baja.

Laga Filipina

Gamefowl Filipina negeri adalah mayoritas hari ini dan kalah jumlah oleh banjir Permainan Amerika (misalnya, Hatch, Kelso, Demokrat, Tarheels, Whitehackles, Miner Bleus, dan sebagainya). American Games yang dibiakkan untuk bertarung di taji logam (gaffs, slashers, pisau panjang dan pendek). Burung-burung yang cepat, akurat dan tangkas. Karena strain reputasi AS mereka mengambil alih supremasi di Filipina. Breed profil: sisir tunggal, rosecomb dan peacomb (disilangkan dengan gamefowl Asia). eyecolour putih, merah, oranye dan coklat, pisau putih, kuning, abu-abu (tergantung pada warna bulu), merah atau wajah hitam, lini belakang miring ke bawah, ekor ke atas menunjuk. Berbagai warna. Description: burung domestik Filipina umumnya lebih tinggi di stasiun. Berat maks. approx. 2, 5 Kg (5,5 lbs). Kecil populasi di excists Eropa. Foto (kiri): burung dari Legaspi Foto kanan: Super-SS-Gamefarm (Tanjay / Filipina)

Ayam Bangkok

1960 dan seterusnya beberapa bahasa Indonesia kaya cockers Laga Thailand mulai mengimpor langsung dari Thailand. Tapi sangat cepat impor dihentikan karena kenaikan harga. Pemijahan Ayam Hower berhasil dilanjutkan Bangkok. Berat 2,5 sampai 4 kg (5,5-8,8 Kg). Ayam bangkok bertarung di taji alami saja. Burung: Harahap Mr.Adek (Indonesia)

Ayam Bali (Bali Game)

Ayam Bali sangat cepat dan agresif Bankiva gamefowl (kiri gambar). Mereka bertarung dengan taji terpanjang di dunia baja yang lebih dari 10 cm = 3,9 inci (pisau lurus dan melengkung). Kedua tipe tersebut slashers (untuk menusuk dan memotong). Perkelahian sangat singkat, hanya beberapa menit. Dalam gaya ini hanya satu pesaing akan meninggalkan pit hidup. Breed hanya digunakan untuk keperluan pertempuran dan di mana mereka berasal dari Indonesia tidak digunakan untuk keperluan pameran. Warna sangat penting bagi cockers Bali karena mereka percaya bahwa mereka mewakili kekuatan spiritual. Mereka bahkan kalender lunar untuk mengetahui apakah bijaksana untuk menahan warna tertentu (atau tidak untuk melawan dengan itu). Tanda-tanda berkembang biak umum: sisir tunggal (disebut atau undubbed), oranye eyecolour, merah atau coklat, putih batang, kuning, ekor mengarah ke atas, stasiun merupakan tingginya sedang. Berbagai warna. Approx.1 bobot 2,5 kg (2,2 tot £ 5,5). Tapi permainan ini dikenal sebagai berkembang biak Bali jenis yang sama dapat ditemukan di Asia Tenggara. Di Bali, ada juga (gambar kanan) Malayoid cahaya jenis gamefowl (bahkan berbagai leher telanjang). Foto sumber: internet (? Peternak tidak diketahui) Foto: leher telanjang "Ayam Hias Berbagai" (1991) Frans Sudiro (Indonesia)


Ayam Saigon - Ayam Vietnam

petarung asal vietnam ini merupakan, produk petarung terkuat yang pernah ada , dibanding dengan jenis yang lain saigon adalah yang ter kuat , tertangguh dan paling tahan pukul. tetapi teknik kurang bagus. Ayam saigon ada juga yang tidak gundul hampir mirip ayam bangkok yang berukuran besar.


Sumatra

Sumatera telah diimpor ke AS sekitar tahun 1850 dan telah dikembangbiakkan dengan baik , dan lebih dikenal dengan sebutan Black Sumatera. Awalnya ayam ini digunakan sebagai ayam petarung, tetapi karena dirasa memiliki keunikan dengan bulu ekor yang panjang dan lebat , maka ayam ini lebih sering digunakan sebagai ayam hias.  Di Indonesia sendiri ayam ini masih misteri, karena belum pernah ada yang memiliki , dan hanya mitos2 belaka.


Monday, September 17, 2012

Ayam Kampung Lokal




Ayam Kampung atau Ayam Peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat "ayam" saja) merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.

Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, Firefly's Bird Encyclopaedia menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.

Ayam jantan dan betinaAyam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif.


Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.

Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti elang.

Di kota saya, ayam kampung biasanya cuman dibuat konsumsi, sepeerti di buat Soto, tapi ada beberapa peternak yang mendapatkan indukan yang bagus , dimana dari segi fisik memiliki warna yang bagus dan kokok yang lantang. jadi bisa dijual dengan harga yang lumayan

Ayam Bangkok Lokal



Ayam Bangkok Jenis Lokal memang gak sekuat Ayam Bangkok F1 maupun F3 , tetapi Ayam bangkok Lokal punya keunggulan lebih dari ayam F1 & F3 tsb, yaitu :

1. Badan tidak terlalu besar , tetapi sangat gesit
2. Jalunya tidak panjang senhingga td mudah patah
3. Lokal Tipe Petarung , sangat Ganas , tidak mudah dijinakkan , jadi ada sitem area , dimana dia menguasai suatu wilayah sehingga , setiap ada jantan kain , baik sejenis mauoun non jenis , pasti dilawan , dan ingat , ayam tipe ini TIDAK PERNAH MENYERAH.

Sipp , mgkn sepengetahuan saya cuma itu mengenai Ayam Bangkok Lokal.